• Default Language
  • Arabic
  • Basque
  • Bengali
  • Bulgaria
  • Catalan
  • Croatian
  • Czech
  • Chinese
  • Danish
  • Dutch
  • English (UK)
  • English (US)
  • Estonian
  • Filipino
  • Finnish
  • French
  • German
  • Greek
  • Hindi
  • Hungarian
  • Icelandic
  • Indonesian
  • Italian
  • Japanese
  • Kannada
  • Korean
  • Latvian
  • Lithuanian
  • Malay
  • Norwegian
  • Polish
  • Portugal
  • Romanian
  • Russian
  • Serbian
  • Taiwan
  • Slovak
  • Slovenian
  • liish
  • Swahili
  • Swedish
  • Tamil
  • Thailand
  • Ukrainian
  • Urdu
  • Vietnamese
  • Welsh
Hari

Your cart

Price
SUBTOTAL:
Rp.0

Reebok di Ujung Tanduk: Desakan Mundur sebagai Sponsor Timnas Israel!

img

Anaya.biz.id Hai semoga kamu selalu dikelilingi orang-orang baik. Di Sini saya akan mengupas Olahraga, Sponsorship, Isu Sosial, Brand, Tim Nasional yang banyak dicari orang-orang. Diskusi Seputar Olahraga, Sponsorship, Isu Sosial, Brand, Tim Nasional Reebok di Ujung Tanduk Desakan Mundur sebagai Sponsor Timnas Israel lanjut sampai selesai.

    Table of Contents

Baru-baru ini, merek olahraga asal Inggris, Reebok, menjadi pusat perhatian setelah mengumumkan kerjasama sponsorship dengan Asosiasi Sepak Bola Israel (IFA). Tindakan ini langsung memicu reaksi keras dari aktivis hak asasi manusia dan kelompok pendukung Palestina, yang mendesak agar Reebok segera membatalkan kontrak ini untuk menghindari terjebak dalam pelanggaran hak asasi manusia.

Tuntutan untuk menarik diri dari kontrak sponsorship ini semakin menguat mengingat IFA sebelumnya telah dikaitkan dengan berbagai kebijakan yang dianggap sebagai bentuk apartheid dan pendudukan militer oleh Israel. Banyak pihak melihat tindakan Reebok sebagai langkah yang mencerminkan dukungan terhadap kebijakan kontroversial ini dan menganggapnya sebagai sebuah keterlibatan yang tidak etis.

Reebok baru saja menggantikan posisi Erreà, yang sebelumnya terikat kontrak dua tahun dengan IFA tetapi akhirnya memilih untuk menarik diri setelah mengalami tekanan dari kampanye Boikot, Divestasi, dan Sanksi (BDS). Kampanye BDS bertujuan untuk mengakhiri dukungan internasional terhadap kebijakan Israel yang dinilai melanggar hak asasi manusia, serta menggalang dukungan bagi rakyat Palestina yang menjadi korban kebijakan tersebut.

Sebelum mengambil keputusan tersebut, Erreà berusaha untuk tetap pada komitmennya, namun setelah empat tahun menghadapi boikot global yang meluas, mereka akhirnya mengikut jejak dua merek besar lainnya, Adidas dan PUMA, yang juga memilih untuk menghentikan kerja sama mereka dengan IFA. Adidas berhenti mendukung IFA pada tahun 2018, dan PUMA mengumumkan penghentian sponsorship pada bulan Desember 2023.

Menurut laporan terbaru dari BDS Movement, Israel sedang menghadapi tuduhan serius terkait dengan genosida di Gaza yang telah mengakibatkan puluhan ribu korban jiwa, termasuk di antaranya 715 atlet dan pesepakbola Palestina. Dalam konteks ini, tuduhan bahwa Reebok akan berisiko terlibat dalam kejahatan perang semakin menguat.

Lebih jauh, perlu dicatat bahwa IFA memiliki tim-tim yang berbasis di permukiman ilegal Israel yang terletak di wilayah Palestina yang diduduki, sehingga merangkul organisasi ini bisa dianggap sebagai pelanggaran terhadap hukum internasional.

Informasi terbaru menunjukkan bahwa logo Reebok kini telah terlihat di situs resmi IFA, menegaskan adanya kesepakatan sponsorship yang berlangsung selama dua tahun. Munculnya logo ini telah menggugah kritik yang tajam dari para aktivis dan pendukung Palestina, yang melihat kerjasama ini sebagai dukungan langsung terhadap kebijakan Israel.

Organisasi BDS terus mencatat merek-merek global yang memiliki hubungan dengan Israel dan mengingatkan akan risiko besar yang mungkin dihadapi oleh perusahaan-perusahaan yang terus mendukung kerjasama ini. Dengan situasi yang semakin genting, banyak yang berharap Reebok bisa memilih untuk mundur sebelum terlambat.

Penting bagi masyarakat untuk menyadari dampak dari tindakan mereka, dan bagi merek seperti Reebok untuk mempertimbangkan kembali keputusan yang diambil dalam konteks yang lebih luas. Hal ini bukan hanya tentang sponsorship, melainkan juga tentang posisi moral yang diambil oleh perusahaan dalam menghadapi realitas konflik yang menyakitkan ini.

Dengan meningkatnya kesadaran publik mengenai isu-isu hak asasi manusia, keputusan Reebok akan menjadi sorotan bukan hanya di kalangan para aktivis, tetapi juga pada konsumen yang memilih merek berdasarkan nilai-nilai etis. Saat dunia terus mengawasi, pertanyaan yang muncul adalah: Mampukah Reebok mempertahankan kehadirannya tanpa mengorbankan prinsip-prinsip kemanusiaan?

Itulah penjelasan rinci seputar reebok di ujung tanduk desakan mundur sebagai sponsor timnas israel yang saya bagikan dalam olahraga, sponsorship, isu sosial, brand, tim nasional Semoga tulisan ini membantu Anda dalam kehidupan sehari-hari tetap semangat berkarya dan jaga kesehatan tulang. Ajak temanmu untuk ikut membaca postingan ini. Terima kasih sudah membaca

Special Ads
© Copyright 2024 - Anaya’s Corner: Thoughts, Dreams & Ideas
Added Successfully

Type above and press Enter to search.

Close Ads